Saturday, July 3, 2010

Stop Mesinisasi Sepak Bola

Setelah laga tim nasional Ingris bertemu dengan Timnas Jerman pada babak perdelapan final Piala Dunia 2010 kembali mencuatkan mesinisasi sepak bola, setelah gol Lampard tidak di sahkan wasit karena bola benar benar cepat dan tidak dapat di lihat dengan mata telanjang seorang wasit yang notabene sebagai manusia.
Merebak pro dan kontra tentang penggunaan chip pada bola dan sensor pada gawang untuk mencegah hal yang sama terjadi kembali.
Jika ini jadi di gunakan maka mesinisasi terjadi dalam sepak bola ini akan mengakibatkan seni dari sepak bola akan berkurang atau bahkan suatu saat nanti humanisme dalam sepak bola akan hilang, coba bayangkan
setelah penggunaan chip untuk mengesahkan gol bukan tidak mungkin wacana untuk penggunaan komputer / mesin untuk menilai offside atau tidak, setelah itu pelanggaran keras atau tidak, bisa bisa suatu saat nanti wasit akan di ganti oleh komputer / mesin bahkan lebih parah lagi suatu saat nanti perhelatan sekelas Liga Champion atau Piala dunia bisa bisa dilakukan secara virtual seperti layaknya main Play station ketakutan yang berlebihan tapi bukan hal yang tidak mungkin terjadi, ini merupakan perseden buruk.
Biarkan olah raga tetap menjadi olah raga dengan lika liku kontroversi nya, karena itu lah menarik nya olah raga khususnya sepak bola biarkan sisi humanisme tetap menjadi jiwa olahraga.
stop mesinisasi atau robotisasi untuk olah raga.

Baca Kelanjutanya - Stop Mesinisasi Sepak Bola

Friday, July 2, 2010

KELEMAHAN BOLA JABULANI ADALAH KESEMPURNAAN

Piala dunia 2010 hampir berakhir, kini memasuki fase perempat final, di awal awal kompetisi ini ada sedikit selentingan yang membuat panas kuping para ahli Adidas, mengenai teknologi yang di terapkan pada bola terbaru Adidas, yaitu Adidas jabulani yang di anggap beberapa pemain kurang stabil dan cenderung lebih liar, jika di udara bola berhenti berputar dan melengkung.
Hampir setiap perhelatan Piala dunia selalu terjadi kritikan masalah bola, namun kali ini kritikan lebih tajam di karenakan banyaknya terjadi gol gol yang cukup luar biasa, ternyata setelah di teliti kelemahan bola Adidas Jabulani terletak
pada kesempurnaan bola itu sendiri, terutama kesempurnaan bentuk bola yang hampir mendekati 99% bulat, sehingga kadang kadang membuat bola berhenti atau tertahan di udara, kesempurnaan ini di dapat karena pannel yang tidak di jahit tapi di rekatkan dan di press, bolat sempurna juga menimbulkan efek bola di tendang jika mengenai rumput dia akan lebih cepat bergerak dan sulit di antisipasi baik oleh pemain maupun penjaga gawang
Jadi siapa bilang kalo sempurna itu bagus? ternyata kesempurnaan menjadi suatu masalah, lalu apakah teknologi akan di haramkan dalam sepak bola, sehingga kita akan kembali ke masa lalu menggunakan bola pannel 5 yang di jahit? kita tunggu Piala dunia 4 tahun mendatang.
Baca Kelanjutanya - KELEMAHAN BOLA JABULANI ADALAH KESEMPURNAAN

Monday, June 28, 2010

Legea Apparel Misterius di Negara Misterius

Ada yang menarik dalam perhelatan Piala dunia kali ini, dengan berlaganya klub misterius Kore Utara, misterius karena negara ini merupakan negara yang mengasingkan diri dari dunia Internasional, lebih menarik lagi menelaah apa yang mereka kenakan, jika di perhatikan untuk urusan sepatu merek sudah menggunakan merk merk brand terkenal, meskipun menurut kabar brand terkenal tersebut tidak bisa masuk atau di jual di Korea Utara sendiri, Yang lebih menarik lagi masalah jersey atau kaos team, di saat team negara lain memakai kaos dengan segudang teknologi yang di tanamkan, Korea Utara hanya menggunakan merk yang cukup asing yaitu Legea, Apa dan dari mana sih Legea ?
Legea adalah sebuah merk yang didirikan tahun 1990 di Italy, kalo di negara asal Legea terkenal di klub klub amatir, Legea menjual lebih ke sisitem online.
Dari pengamatan saya Legea tidak hanya membuat jersey tapi hampir membuat peralatan olah raga lain termasuk sepatu, kalo di liat liat, karena belum pernah beli merk ini tidak lebih bagus dari Specs kalo di Indonesia, hebatnya mereka hanya berani memarketing kan dengan mengontrak Negara Korea Utara sebesar 3 juta euro untuk masa 4 tahun.
Andai merk lokal Indonesia berani untuk mengeluarkan biaya marketing, cukup membanggakan bila merk lokal bisa di lihat di perhelatan sebesar Piala dunia, Suatu saat Nanti timnas Inggris bakalan pake merk CHEXOS punya saya, he, he...
Baca Kelanjutanya - Legea Apparel Misterius di Negara Misterius